Senin, 11 Juni 2012

Buah naga


Buah naga

Buah naga20 Des 04 10:56 WIB
Buah Naga Punya Banyak Khasiat
WASPADA Online
BUAH naga (Dragon Fruit) mungkin masih awam didengar di telinga masyarakat, karena pada tahun 2001 buah ini hanya ada di Israel, Australia, Thailand dan Vietnam, tetapi sekarang sudah mulai merambah pasaran Indonesia.
Buah ini sekarang mulai tersedia di toko buah dan pasar swalayan dan sejumlah perkebunan melirik komoditas ini lantaran budidayanya mudah dan prospek ke depan cerah dibanding buah lainnya.
Saat ini Thailand dan Vietnam merupakan pemasok buah terbesar dunia, tetapi permintaan yang dapat dipenuhi masih kurang dari 50 persen.
Pasar lokal saat ini dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari eksportir buah di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200 400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam.
“Buah naga yang masuk ke Indonesia bahkan hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan, akan tetapi buah naga lokal tetap diminati oleh pasar, selain itu prospek pasar ekspor pun dianggap cukup menggiurkan,” kata Djoko Raino Sigit,M.Si yang sekarang juga merintis mengembangkan tanaman buah naga di Malang, Jawa Timur dan Delanggu, Jawa Tengah.
Jenis buah naga ada empat macam, pertama buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus).
Buah naga yang berasal dari jenis tanaman rumpun kaltes ini berasal dari Israel, dan terus dikembangkan di Australia, Thailand dan Vietnam.
“Saya melihat tanaman ini pertama di Israel, dan waktu itu ada teman dari Thailand pulang membawa bibitnya dan terus dikembangkan di negaranya sendiri sampai sekarang,” kata Djoko Raino Sigit yang juga sarjana biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
Setelah tahun 1997 Djoko Raino Sigit datang ke Thailand dan melihat tanaman buah naga yang bibitnya pernah dibawa dari Israel itu bisa berkembang baik.
Membawa diamdiam
Mahasiswa asal Thailand yang kuliah di luar negeri biasanya setiap pulang diwajibkan membawa tanaman yang di negaranya tidak ada dan tanamantanaman yang ada itu juga sulit untuk bisa dibawa keluar.
“Untuk mendapatkan bibit buah naga dari Thailand ini juga perlu perjuangan yang panjang, tidak semudah di Indonesia bibit tanaman apa saja sepertinya dibiarkan saja dibawa orang keluar negeri,” ujarnya.
Dia baru berhasil mendapatkan bibit buah naga tersebut setelah melakukan kerjasama dengan teman yang ada di Kedutaan Indonesia di Bangkok.
“Waktu itu saya bisa membawa pulang satu koper bibit buah naga berbentuk stekan pohonnya dan setelah tiba dirumah terus dicoba ditanam dan dikembangkan sampai sekarang,” ujarnya.
Bibit yang dibawa pulang ke tanah air itu jenis buah naga daging putih seperti dikembangkan di Thailand dan Vietnam.
Buah naga daging putih kulitnya merah dan sangat kontras dengan daging putih yang ada di dalamnya. Di dalam daging itu bertebaran bijihbijih hitam. Jenis ini banyak dijumpai di pasar lokal maupun mancanegara, bobot rataratanya 400500 gram.
Buah jenis ini bercitarasa manis bercampur masam segar, mempunyai sisik atau jumbai kehijauan di sisi luar, serta kadar kemanisannya tergolong rendah dibandingkan buah naga jenis lain, yakni 1013 briks.
Untuk mengembangkan tanaman buah naga ini, sampai sekarang (sudah tujuh tahun) Djoko Raino Sigit yang juga lulusan S2 teknik lingkungan UNS itu mengaku dibantu istrinya, Ny Endang Susilowati, SPd.
Dalam mengembangkan tanaman buah naga ini memang perlu ketekunan dan kesabaran, karena untuk merawat jenis tanaman ini memerlukan perlakuan tersendiri.
Dalam usahanya yang tanpa kenal menyerah dan putus asa dari bibit berbentuk stek satu koper itu dalam jangka waktu tujuh tahun ini telah bisa dikembangkan menjadi kebun buah naga seluas 17 hektare di Desa Purwodadi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dan ratusan tanaman buah naga di dekat rumah sebagai kebun percontohan di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah.
Tanaman buah naga yang berada di Desa Purwodadi dan di dekat rumah sekarang ini sudah berbuah, bahkan diperkirakan pertengahan Januari akan terjadi panen raya.
Tiap pohon umur satu tahun minimal bisa menghasilkan buah tiga kilogram, sementara harga dijual di tempat Rp27 ribu/kilogram, dan kalau sudah sampai toko buah atau pasar swalayan antara Rp35 ribu sampai Rp40 ribu/kilogram.
Tanaman buah naga yang dikembangkan ini satu tahun bisa berbuah tiga kali, dan produksinya bisa terus meningkat, asalkan dirawat dengan baik dan tidak tercemar udara dari perusahaan dan lahan seluas satu hektar bisa ditanami 6.000 pohon, katanya.
Buah naga yang sangat cocok ditanam di lahan kering, dan dalam sekali tanam usianya bisa bertahan sampai 20 tahun.
Buah naga selain mempunyai nilai ekonomis tinggi, juga memiliki khasiat bagi kesehatan manusia, di antaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker, pelindung kesehatan mulut, pengurang kolestrol, pencegah pendarahan, dan obat keluhan keputihan.
Pada umumnya, buah naga dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, hal ini karena kandungan airnya yang sangat tinggi (90,2 persen) dari berat buah, serta rasanya cukup manis karena kadar gulanya mencapai 1318 briks.
Petani melirik
Hingga kini sudah cukup banyak petani yang melirik jenis tanaman buah ini, dan bahkan dari kalangan lembaga perguruan tinggi juga sudah banyak yang meminta dikirimi bibitnya untuk bahan penelitian.
“Hampir setiap hari libur ada petani secara rombongan yang datang ke sini dan terakhir Rabu (15/12) yang datang petani dari Banjarnegara satu bus untuk melihat kebun percontohan buah naga ini,” ujar Ny.Endang Susilowati SPd.
Djoko Raino Sigit mengatakan dari permintaan bibit yang telah dikirim itu kepada IPB dan saat ini sedang ditanam untuk dipelajari perlakuan buah naga ini.
Dia mengakui permintaan akan bibit itu cukup banyak, tetapi belum bisa dilayani semuanya, dan beberapa waktu lalu dari Malaysia juga minta satu kontiner untuk dikirim.
“Permintaan bibit satu kontiner dari Malaysia itu saya tolak, karena ini bukan citacita saya, memang saya juga butuh uang, tetapi saya akan lebih bangga kalau bisa menyejahterakan bangsa kita sendiri,” ujarnya.
Pengusaha perkebunan asal Malaysia itu pertengahan Januari 2005, akan datang ke sini untuk melihat kebun buah naga itu. “Silahkan anda datang ke sini melihat kebun buah naga saya, tetapi dengan catatan anda tidak boleh membawa pulang ke negara anda,” ujarnya.
Djoko Raino Sigit yang mempunyai obsesi mengangkat derajat kaum petani itu meminta kepada pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada tanamantanaman yang ada di Indonesia dan agar dicegah apabila dibawa keluar negeri. (m18/Ant) ()

»»  READMORE...

Perkembangan Peserta Didik


Perkembangan Peserta Didik

Tugas inisiasi tutorial on line I
1.      Perkembangan fisik motorik akan mempengaruhi langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan peserta didik karena pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan fisik tubuh akan menentukan perkembangan keterampilan motorik maupun perkembangan sosialnya.
Contohnya :
Anak yang memiliki berat tubuh yang tidak proposional akan merasa minder terhadap teman atau dalam bergaul. Hal ini juga akan menghambat keterampilan motoriknya akan menjadi lambat dalam bergerak. Sehingga anak yang lamban biasanya kurang disukai dalam pergaulan antar teman sebaya. Jadi jelas sekali perkembangan fisik motoriknya akan berpengaruh langsung maupun tidak langsung dalam menentukan keterampilan bergerak anak dan cara anak memandang dirinya maupun orang lain serta mempengaruhi cara penyesuaian diri dengan lingkungan.
2.      Keterampilan Dasar yang perlu dikuasai peserta didik usia SD yaitu :
  1. Ketermpilan Menolong Diri Sendiri.
Keterampilan ini perlu dikuasai oleh anak agar anak dapat mencapai kemandirian dan mampu melakukan sesuatu bagi dirinya sehingga ini bisa bermanfaat bagi dirinya.
contohnya : dalam berpakaian. kalau seorang anak dapat berpakaian sendiri tentu hal ini bermanfaat bagi dirinya sehingga tidak perlu lagi menunggu orang tuanya untuk membantunya berpakaian. Apalagi bila orang tua tidak ada dirumah.
  1. Keterampilan Menolong Orang Lain.
Keterampilan ini diperlukan agar anak dapat diterima oleh kelompok sosialnya.
Contohnya : Anak yang mempunyai kemampuan intelektual yang lebih dibandingkan temannya, dengan kemampuannya tersebut anak dapat menolong temannya dalam mengerjakan latihan / PR sehingga mereka lebih bisa diterima dalam sebuah kelompok sosial.
  1. Keterampilan Bermain.
Keterampilan ini diperlukan agar anak dapat menikmati kegiatan kelompok dan menghibur diri. Melalui keterampilan bermain anak belajar sesuatu, disamping untuk melatih fungsi motorik kasar juga sebagai sarana sosialisasi dan mengukur kemampuan dan juga untuk menempa emosi / sikap melalui kegiatan untuk mentaati peraturan pada permainan sehingga bisa bersikap sportif.
Contohnya : Bermain balok ( menyusun balok atau bermain olah raga ).
  1. Keterampilan Bersekolah.
Keterampilan ini diperlukan agar anak dapat mengikuti dan berprestasi dalam belajar disekolah. Pada keterampilan bersekolah ini banyak melibatkan keterampilan motorik halus seperti melukis, menari dan lain –lain.
Contohnya : Keterampilan anak dalam membaca dengan keterampilan ini anak akan mempunyai wawasan yang lebih luas di banding dengan temannya.
3.      Peran kelompok dan permainan dalam penyesuaian sosial anak SD.
Keberhasilan anak dalam perkembangan sosial ditunjukkan melalui kemampuannya untuk melakukan penyesuaian sosial yaitu keberhasilan anak dalam menyesuaikan diri terhadap orang lain dalam pergaulan sehari – hari. Jadi peran kelompok dan permainan sangat penting karena dalam kelompok anak bisa bersosialisasi dengan teman sebaya, belajar sikap sosial, mengembangkan sikap sosial.
Demikian juga dalam permainan, disana anak belajar menempa emosi, mengukur kemampuan dan bersosialisasi dengan kelompok dalam suatu permainan sehingga mereka bisa berhasil dalam penyesuaian sosialnya.
»»  READMORE...

Pendidikan Multikultural


Pendidikan Multikultural

A.    Budaya menjadi satu kekuatan utama yang menjelaskan dan mempengaruhi prilaku manusia.
Seperti kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan budaya ( Koenjaraningrat ) adalah seluruh gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil karyanya itu kalau kita lihat dari definisi tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa unsur perilaku merupakan kata kuncinya. Jadi perilaku manusia atau masyarakat sangat bergantung dari apa yang sudah menjadi tradisi atau warisan baik itu berupa nilai – nilai, keyakinan, pengetahuan dan lain – lain yang ada di masyarakat tersebut. Hal itu akan sangat mempengaruhi sikap / tindakan dari prilaku manusia sesuai dengan agama, keyakinan, kebiasaan – kebiasaan yang mereka miliki yang merupakan unsur – unsur dari suatu budaya. Jadi jelas budaya menjadi satu kekuatan yang bisa mempengaruhi prilaku manusia.
Contohnya :
-        Pada saat ada kematian di lingkungan kami, baik suami / istri yang berkrama banjar pasti akan bergotong royong membuat upacara / banten untuk penguburan. Semua menyempatkan diri untuk datang pada saat itu walaupun ada kegiatan yang lebih penting tapi mereka tetap mendahului kegiatan tersebut.
-        Sudah menjadi kebiasaan di desa mengambil air dari sumber air / pancuran untuk diminum, tidak  perlu di masak. Jadi karena sudah kebiasaan maka kalau mereka minum air selain air pancoran rasanya agak aneh. Mereka tidak takut sakit walaupun air tersebut tidak dimasak.
-        Pada saat hari raya baik itu Galungan, Kuningan atau pun Nyepi, ada anggaran bawa melakukan kegiatan judi merupakan hiburan yang sudah menjadi tradisi kalau tidak berjudi seperti merayakan hari raya tersebut masih ada yang kurang.
-        Ada kepercayaan di lingkungan kami bahwa berkeliaran pada waktu malam sebelum hari kajeng keliwon atapun pas hari kajeng keliwon tidak diperbolehkan karena hari itu merupakan hari yang bagus bagi para penganut ilmu hitam untuk mempraktekkan ilmunya. Jadi takut kalau – kalau kita yang menjadi sasarannya.
-        Ada rasa ikut berbela sugkawa ketika seorang kerama banjar meninggal, maka anggota banjar juga ikut merasakan hal itu dengan cara dilarang ngayah / melakukan upacara diluar rumah selama 3 hari. Walaupun mereka tidak mempunyai hubungan keluarga.
B.     Contoh yang menggambarkan lingkungan fisik.
-        Lingkungan Fisik yang ada ialah
Masing – masing rumah dibatasi oleh pagar yang terbuat dari batako (sebagian besar). Bangunan yang ada dilingkungan tersebut bale dangin untuk upacara keagamaan yaitu upacara pitra yadnya dan manusa yadnya, dibale dauh dan bale daja untuk bale pertemuan. Sedangkan disebelah selatan ada dapur / paon. Jadi dengan memasuki halaman rumah seseorang kita sudah bisa menentukan mana arah selatan / utara. Dihalaman rumah ada tugu natah dan dibarat laut dari semua bangunan terdapat tugu penunggun karang yang berfungsi menjaga lingkungan sekitar rumah.
-        Lingkungan Sosial.
Lingkungan sosial yang terkecil disini adalah tempekan yang diatur sesuai dengan tempat tinggal masing – masing keluarga untuk yang lebih besar ada banjar dan desa adat, dilingkungan sosial juga ada organisasi yang disebut seka baik untuk seni seperti seka cak, seka gambelan ataupun seka santi untuk dibidang organisasi lain ada juga seka manyi dan lain – lain.
-        Lingkungan Metafisik.
Hal ini dapat dilihat dari adanya kepercayaan yang masih dianut sampai sekarang yaitu disetiap hari kajeng keliwon, masyarakat menganggap hari tersebut hari angker karena percaya mahluk halus lebih suka keluar / berkeliaran disekitar kita sehingga perlu adanya upacara – upacara yang dilakukan dengan hal tersebut.
C.     Contoh dari 3 wujud kebudayaan yaitu :
-        Wujud Idiil : Norma – norma yang ada dimasyarakat yang mengatur tingkah laku masyarakat di mana norma itu dianut.
Contoh : Norma Agama
§  Berdana punia dipura (pembangunan pura) dirasa lebih baik dibandingkan berdana punia bagi rakyat miskin (kemanusiaan).
§  Norma hukum berupa awig – awig bila ada perkelahian yang memukul dikenakan denda dengan membayar 5 kg beras untuk setiap keluarga yang ada di desa adat.
§  Norma kesusilaan, pada saat ngayah kepura diharuskan berpakaian kebaya.
-        Wujud sistem sosial.
Sistem sosial diambil dari yang terkecil yaitu tempekan, di banjar saja ada 4 tempekan yang dibagi berdasarkan tempat tinggal. Disamping banjar ada desa adat yang terdiri dari 2 banjar dinas, untuk desa adat kegiatan upacara / kegiatan adat khusus untuk pura puseh  / gumi dan pura desa. Untuk pura dalem ada organisasi tersendiri yang yang bernama desa dalem, ini di bagi berdasarkan kuburan yang digunakan.
-        Wujud Kebudayaan Fisik.
Kebudayaan yang berupa benda – benda yang nyata contoh :
§  Hasil kerajinan perak.
§  Hasil kerajinan barong.
§  Hasil kerajinan ukiran wanci.
§  Dan lain – lain.
D.    Pendidikan multikultural itu ketika berwujud ide, berwujud gerakan perubahan pendidikan yang sedang berlangsung di Negara kita dan sebagai sebuah proses perjuangan dibidang pendidikan yang sedang berlangsung.
Pendidikan multikultural saat ini sebagai ide yang berimplikasi pada pengembangan pendidikan multikultural yang berimplikasi pada penambahan bahan ajar, sedangkan sebagai gerakan pembaruan pendidikan, pendidikan multikultural berimplikasi pada perubahan semua komponen kegiatan pendidikan dimana hal tersebut mencakup nilai – nilai dasar, antara prosedural, kurikulum bahan ajar dan sebagainya.
Sedangkan sebagai sebuah proses pendidikan multikultural akan berimplikasi pada aksi yang terus menerus dan membutuhkan investasi yang cukup panjang sehingga untuk pengembangan pendidikan, kita perlu memahami sejarah singkat pendidikan multikultural secara global sebagai landasan dalam menentukan
»»  READMORE...

fungsi nilai sosial


Tes Kognitif :
~        Pengetahuan ;
1.      Sebutkan fungsi nilai sosial ?
Jawab :
§  Mengatur cara-cara berpikir dan bertingkah laku secara ideal.
§  Sebagai pengawas dengan daya tekan daya mengikat tertentu.
§  Sebagai alat solidaritas di kalangan kelompok atau masyarakat.
§  Sebagai penjaga stabilitas budaya kelompok atau masyarakat.
2.      Sebutkan 4 faktor yang mempengaruhi proses pembentukan kepribadian seseorang ?
Jawab :
§  Keturunan.
§  Lingkungan alam.
§  Lingkungan sosial.
§  Lingkungan kebudayaan.
~        Pemahaman ;
3.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan sosialisasi ?
Jawab : sosialisasi adalah proses belajar seseorang untuk mempelajari pola hidup yang sesuai dengan nilai, norma dan kebiasaan yang dijalankan dalam masyarakat atau kelompok dimana dia berada.
4.      Apa perbedaan antara sosialisasi primer dengan sosialisasi sekunder  ?
Jawab :
§  sosialisasi primer adalah sosialisasi yang terjadi pada tahap awal dalam lingkungan keluarga.
§  Sosialisasi sekunder adalah sosialisasi tahap ke 2 yang terjadi diluar lingkungan keluarga.
~        Penerapan ;
5.      Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan manusia menjadi manusia yang berkepribadian ?
Jawab : sifat dasar, dalam kandungan, perbedaan perorangan, lingkungan dan motivasi.


6.      Adakah pengaruhnya antara keluarga dengan kepribadian seorang anak ?
Jawab : ada, karena dari keluarga tempat pertama dan utama seorang anak belajar hidup sosial.

Tes Obektif :
  1. Di bawah ini perilaku seseorang yang bersifat sosial adalah ….
    1. Berpenampilan rapi
    2. Rajin menabung
    3. Menyumbang korban bencana alam
    4. Rajin beribadah
  2. Mengatur kehidupan bersama agar ketertiban teratur merupakan ….
    1. Pengertian norma sosial
    2. Fungsi norma sosial
    3. Macam – macam norma sosial
    4. Media sosialisasi
  3. Media sosialisasi pertama bagi seorang anak adalah ….
    1. Keluarga
    2. Teman sebaya
    3. Sekolah
    4. Media masa
  4. Sosialisasi primer adalah sosialisasi ….
    1. Di lingkungan keluarga
    2. Di lingkungan sebaya
    3. Di lingkungan luar
    4. Di lingkungan sekolah
  5. Mempelajari adat istiadat, seni budaya, bahasa agama dan kepercayaan merupakan proses ….
    1. Sosialisasi
    2. Inkulturasi
    3. Dasar
    4. Utama
»»  READMORE...