Ketika memberi kata pengantar dalam
buku The Leader of the Future, guru manajemen Peter Drucker membuat
daftar perilaku pemimpin efektif, termasuk para pemimpin informal, berikut ini:
- Mereka tidak mulai dengan pertanyaan ” Apa yang ingin
saya kerjakan?”. Mereka memulai dengan pertanyaan, “Apa yang harus saya
kerjakan?”
- Setelah itu mereka bertanya, “Apa yang bisa dan harus
saya kerjakan untuk melakukan perubahan?” Ini harus menjadi parameter apa
yang perlu dikerjakan dan harus cocok dengan kekuatan-kekuatan pemimpin
serta cara-cara yang paling efektif.
- Mereka selalu bertanya, “Apakah misi dan tujuan-tujuan
perusahaan? Apakah yang menjadi kinerja dan hasil-hasil
perusahaan ini?”
- Mereka sangat toleran terhadap keragaman karyawannya
dan tidak ingin membentuk bawahannya itu persis seperti dirinya. Jarang
mereka bertanya, “Benarkah saya menyukai atau membenci orang ini?” Tapi
mereka benar-benar tidak toleran -tanpa pandang bulu-ketika berhadapan kinerja,
standar-standar, nilai-nilai karyawan.
- Mereka tidak takut terhadap kelemahan karyawannya.
Mereka bangga dengan ketidaksempurnaan ini. Tidak perduli apakah mereka
pernah mendengar atau tidak tentang ini, motto mereka adalah apa yang oleh
Andrew Carniege ingin ditulis orang di atas pusaranya:”Disini berbaring
laki-laki yang selalu mendorong orang lain bekerja lebih baik dibanding
dirinya sendiri”.
- Dengan cara apapun. mereka berusaha selalu mematuhi
“tes cermin” yaitu mereka haris yakin bahwa orang yang mereka lihat
didalam cermin setiap hari adalah sosok pribadi yang mereka inginkan,
hargai dan percayai. Dengan cara ini, mereka membentengi dirinya terhadap
godaan terbesar seorang pemimpin – mengerjakan hal-hal yang biasa
dilakukan (rutinitas), bukannya menuntaskan hal-hal yang perlu
diselesaikan.
- Akhirnya, para pemimpin ini bukanlah tukang kotbah,
mereka adalah pelaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar