Nama : IB
Md Yuda Permana
Nim : ....
Jurusan : Ekonomi
Apa saja dampak buruk dari inflasi?
Inflasi mimiliki dampak positif dan dampak negative, tergantung parah
atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, jstru mempunyai pengaruh
yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu
meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja,
menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah,
yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan
perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak
bersemangat kerja, menabung atau mengadakan investasi dan produksi karena harga
meningkat dengan cepat.para pnerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri
atau karyawan swasta serta kaumburuh juga akan kwalahan menanggung dan
mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk
dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan.
Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri 1990. pada tahun 1990, uang
pensiunannya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 atau
tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah.
Artinya, uang pensiunannya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan seperti
misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya
dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat
inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata
uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat
inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung,
dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia
uasaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi
menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang
lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya kredituratau pihak
yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengambilan lebih
rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar