
Tiga tahap
evaluasi belajar / hal yang harus dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran:
1)
Perencanaan pembelajaran
2)
Pelaksanaan pembelajaran
3)
Menutup pembelajara
Alat yang
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa disebut Instrumen. Instumen
yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dibedakan menjadi 2 yaitu instrument test dan instrument
non test.
Instrumen test.
Ketika tes
instrument digunakan sebagai alat untuk melakukan pengukuran & hasil
pengukurannya dalam bentuk kwantitatif (angka-angka).
Misal : bobot
soal 100; diminta menjawab 4 variabel, tapi yang bisa dijawab hanya 3 variabel,
maka skor standar?
Maka : jika
menjawab lengkap yaitu 4 variabel, maka skor mentahnya : 100, tapi karena
menjawab 3, maka skor mentahnya ; 75. jadi skor standarnya?
![]() |
Pengertian test :
Tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan tugas-tugas yang
harus dilakukan oleh siswa yang didalamnya telah ada aturan-aturan &
ketentuan/tentang jawaban yang benar & bila siswa tidak menjawab sesuai
dengan ketentuan tersebut, maka jawabannya dianggap salah.
Pada dasarnya
ada 3 unsur yang terkandung dalam pengertian tes ;
1)
Tes itu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan/tugas-tugas.
2)
Ada kelompok-kelompok/tes itu diberikan pada
masing-masing individu.
3)
Unsur respon yang diberikan kepada siswa.
Jenis-jenis tes.
Jenis-jenis tes
dilihat dari :
1)
Dari jumlah peserta tes, dibedakan lagi ;
-
Tes kelompok ; bilamana seperangkat tes
diberikan kepada sekelompok siswa.
-
Tes individu ; masing-masing tes yang
berbeda/setiap individu mendapat tes yang berbeda-beda.
2)
Dari pembuatannya, dibedakan lagi ;
-
Tes buatan guru ; guru yang mengajar mata
pelajaran tertentu membuat tes sendiri.
-
Tes buatan orang lain ; ketika ingin mengukur
kemampuan siswa, karena guru yang membuat tes berhalangan, maka dipakailah tes
guru orang lain, yang digunakan mengajar kelas pararel.
-
Tes standar ; tes yang belum baku dan tes akan
baku bila telah dilakukan uji coba berulangkali & kemudian dilakukan tes
berdasarkan tingkat kesukaran ideal, telah masuk kriteria validitas & telah
masuk kriteria validitas.
3)
Dari segi jawaban, dibedakan lagi ;
-
Tes verbal ; tes lisan.
-
Tes tindakan ; tes unjuk kerja.
Bentuk-bentuk tes.
Secara garis
besar bentuk tes ada 2 :
1)
Tes uraian (essay tes).
h
Butir soal yang mengandung pertanyaan/tugas yang
jawaban/pengerjaan soal tersebut dilakukan dengan cara mengexpresikan pikiran
peserta secara narative.
Tes uraian
dibedakan ;
a)
Tes uraian tidak terbatas.
~
Siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
menarasikan jawabannya dalam menjawab pertanyaan.
b)
Tes uraian terbatas.
~
Sudah ada batas yang ditetapkan untuk menjawab
uraian tes tersebut.
2)
Tes objektif.
h
Tes/butir soal yang telah mengandung jawaban
yang harus dipilih/dikerjakan oleh peserta tes. Artinya guru yang membuat tes
objektif telah memberikan pilihan jawaban kepada siswa.
Tes objektif dibedakan ;
a)
Tes benar salah (true/false).
~
Tes ini sangat jarang penggunaannya sebagai
instrument untuk mengukur kemampuan siswa.
b)
Tes multiple choise (tes pilihan ganda).
~
Biasanya terdiri dari 3 bagian :
a.
Pertanyaa-pertanyaan/ dikenal dengan istilah “STEM”.
b.
Ada istilah pilihan/dikenal dengan istilah “OPTION”.
c.
Ada kunci jawaban yang benar/dikenal dengan istilah
“KEY”.
c)
Tes menjodohkan.
~
Tes menjodohkan terdiri dari 2 sisi yaitu sisi
kiri dan sisi kanan.
Tes ini tidak boleh dibuat vertical, harus dibuat horizontal antara
pernyataan dan jawaban minimal 7 (slisih antara pertanyaan dan jawaban adalah
2). Tidak boleh vertical karena akan dapat mempersulit siswa dalam memilih
jawaban.
d)
Tes objektif melengkapi.
~
Suruhannya ; isilah titik-titik dibawah ini dengan
jawaban yang benar.
Pengukuran.
Suatu
proses/suatu usaha untuk mengetahui keadaan suatu objek seperti apa adanya.
Yang dapat dikuantitaskan & dapat dilakukan dengan menggunakan
instrument/alat ukur tertentu, artinya pengukuran ini menekankan pada usaha
pengukuran objektif tertentu.
Cara menyusun tes.
Perubahan yang
dihasilkan dari belajar siswa meliputi ;
a)
Tes kognitif.
~
Instrument yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa yang berkaitan dengan kemampuan berfikir siswa.
~
Kemampuan berfikir siswa
bertingkat-tingkat/ranah kognitif siswa
bertingkat-tingkat.
~
Secara teoritis ranah kognitif seorang siswa
terdiri dari 6 tingkat :
1)
Knowledge (pengetehuan) : merupakan tatanan berfikir
kemampuan siswa yang paling renah, karena aspek ini hanya mengukur ingatan
saja.
2)
Pamahaman : tingkat kemampuan berfikir yang setingkat
lebih tinggi dari pengetahuan, kemampuan berfikir ini berkaitan dengan
kemampuan menjelaskan pengetahuan dan inforamasi yang diperoleh dengan
menggunakan akta-kata sendiri.
3)
Tahap aplikasi/penerapan : tahap ini menekankan pada
kemampuan menggunakan pengetahuan dan informasi yangdiperoleh.
4)
Tahap analisis : menekankan pada kemampuan untuk
mengidentifikasi, kemampuan untuk memisahkan dan membedakan.
5)
Sintesis : menekankan pada kemampuan seseorang untuk
menyatakan mengaitkan, menyatukan elemen-elemen dan pengetahuan sehingga
membentuk satu pola baru yang bersifat menyeluruh.
6)
Evaluasi : menekankan pada kemampuan berfikir berkaitan
dengan kemampuan untuk menilai dan mengambil keputusan untuk mengambil
gagasan/ide.
b)
Tes psikomotorik.
~
Ranah psikomotorik berkaitan dengan keterampilan
siswa, terdiri dari 4 tingkat :
1)
Peniruan.
2)
Manipulasi.
3)
Antikulasi.
4)
Pengalaman.
c)
Tes afektif.
~
Ranah afektif berkaitan dengan sikap siswa,
terdiri dari 5 tingkat :
1)
Meniru.
2)
Menanggapi.
3)
Menilai.
4)
Mengelola.
5)
Menghayati.
Ranah/Domain kognitif.
1)
Knowledge/pengetahuan.
Aspek
pengetahuan ini menekankan pada kemampuan untuk mengingat kembali tentang fakta
yang telah dipelajari/mengenai tentang teori-teori yang pernah ditelaah.
2)
Pemahaman.
Berada pada satu
tingkat diatas pengetahuan. Menekankan pada kemampuan mengartikan, menafsirkan,
menterjemahkan/menyatakan sesuatu dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Misal : jika
soal yang dibuat dengan kata “menjelaskan” maka bobot yang diberikan tidak 75
lagi melainkan 80.
Misal : mata
pelajaran tes KKN nya 70 dari 5 soal bobotnya :
Soal 1 bobotnya
75
Soal 2 bobotnya
80
Soal 3 bobotnya
85
Soal 4 bobotnya
90

430 (bobot standar).
Jika seorang
anak memperoleh skor 300, apakah anak tersebut memenuhi kriteria ketuntasan
minimal ?
=

=
maka anak dikatakan
belum tuntas karena hasil yang diperoleh lebih kecil dari 70.

3)
Aplikasi penerapan.
~
Menekankan pada kemampuan untuk menerapkan
teori-teori yang telah dipelajari dalam situasi nyata. Tingkat kesulitan lebih
tinggi dari pemahaman.
4)
Analisis.
~
Menekankan pada kemampuan untuk
merinci/menghubungan, menguraikan rincian, serta saling menghubungkan antara
bagian yang satu dengan yang lain. Kemampuan analisis berkaitan dengan
keterampilan.
5)
Sintesis.
~
Menekankan pada kemampuan untuk menyatukan
hal-hal agar menjadi satu kesatuan yang utuh.
6)
Evaluasi.
~
Menekankan pada kemampuan untuk menentukan
hal-hal yang bersifat baik/buruk, berharga, tidak berharga, bernilai/tidak
bernilai mengenai sesuatu.
Standar kompetensi.
~
Standar : tolak ukur tentang kemampuan dan
keterampilan yang menjadi sasaran dalam proses pembelajaran dan penilaian.
~
Kompetensi : kemampuan siswa yang mencakup
kemampuan dalam berfikirkemampuan keterampilan, kemampuan sikap/prilaku.
~
Berdasarkan pengertian diatas maka standar
kompetensi adalah batas/arah kemampuan yang harus dimiliki/dapat dilakukan oleh
siswa setelah mereka mengikuti proses belajar/proses pembelajaran untuk satu
mata pelajaran tertentu.
Satu mata pelajaran memiliki standar kompetensi yang berbeda, umumnya
bergerak dari 6 – 15 standar kompetensi.
Kompetensi
dasar.
~
Kompetensi dasar kemampuan minimal dalam satu
mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki/ dapat dilakukan/ditampilkan oleh
siswa.
~
Kompetensi dasar dituangkan dalam pokok
pengalaman belajar. Pengalaman belajar terdiri dari dikelas, diluar kelas dan
dilab. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi lebih dari satu
indicator bahkan satu kompetensi dasar bisa dikembangkan dan di jabarkan
menjadi 3 indikator.
Indikator.
~
Indikator : merupakan acuan untuk menentukan
soal penilaian.
Untuk dapat memperjelas soal-soal yang dibuat/memperjelas instrument,
maka indicator di jabarkan untuk tujuan pembelajaran. Satu indikator dapat
dibuat lebih dari satu tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran digunakan untuk
menyusun butir tes. Indikator dipakai sebagai dasar/pedoman tentang pencapaian
hasil belajar siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar